Minggu, 12 Juli 2009

CEWEK DIARY

OLEH : UVIE-LUTHA

Wah,, seneng deh, ulang tahun ini aku dapat kado buku diary dari sahabat tercinta namanya raya biasa aku panggil aya. Dia emang selalu tau apa yang ku mau. Ga nyesel deh rasanya punya sahabat kayak aya. Solid, pengertian, dan yang paling penting dia tuh tau kapan aku gak punya duit.he,,, namanya juga anak kosan. Dan yang paling menggelikan dalam kado itu tertulis “ untuk sahabatku : vika, no man no cry, no friendship no life, no many no dong”. Ha ha.. sedikit garing memang, tapi cukuplah untuk melepas senyum yang belum sempat terlepas semenjak 3jam yang lalu.



Tiap tahunnya, selalu ada diary terbungkus manis di atas lemariku. Mungkin karena mereka tahu kalau aku suka nulis di diary, terutama tentang pengalaman percintaanku. Tapi tunggu dulu , gak semua diary aku isi dengan pengalaman cintaku. Hanya diary tertentu yang ku isi tentang kisah cintaku. Dan tentunya gak semua cowok yang bisa masuk ke dalam diary spesialku ini. Anehnya, setiap diary yang kupilih dari puluhan diary yang yang ku punya , selalu menggambarkan kisan cintaku. Dan semua itu tanpa kesengajaan.
Diary pertama, itu bergambar dua insan yang sedang jatuh cinta. Wah,,, ternyata saat tu juga emang tu moment paling membahagiakan . waktu itu pertama kalinya aku jatuh cinta ma cwo. Seneng de,, ternyata begini rasanya jatuh cinta. Segala keindahan yang kurasa kutuangkan dalam sebuah bait-bait puisi yang romantis. Lembar diary terakhir, ternyata berakhir pula kisah cintaku. Diary kedua, warnanya ijo bergambar kodok-kodok yang lagi pada main pokoknya lucu de, gak di sangka juga ternyata pacar kedua ku ini punya profesi sampingan sebagai badut, ha ha lucu kan,, di samping seorang pelajar ternyata dia juga tukang ngehibur orang. Ternyata pilihan diaryku masih menggambarkan pengalamanku. Sampai lembar terakhirpun, akhirnya putus de. Lain cwo lain diary. Di diary yang ketiga ini, aku pilih diary hitam polos tanpa gambar, entah apa yang kan terjadi akupun gak tahu. Mudah-mudahan gambaran baik juga. Tapi semua itu di luar dugaan, kisah cintaku berubah kelam dan menyedihkan. Pacar ketigaku ini selingkuh di belakangku, sakit rasanya di khianati. Aku tak kuasa menahan tangis, tiap harinya hanya diary ini yang menemaniku dari malam hingga malam lagi, dari ku tertidur hingga ku terbangun lagi. Puing –puing puisi yang kutulis tak jauh dari kata-kata sakit, perih, rapuh, dan sejenis kata lagi yang mengambarkan aku patah hati. Ternyata diary hitam dan polos hanya suatu pertanda kisah cintaku akan kelam.
Tak lama menjomblo, datang lagi satu pria. Wah,, aku percaya, tuhan itu maha adil . setelah kita di beri cobaan , pasti kita akan di beri kebahagiaan. Lelaki yang satu ini benar-benar luar biasa. Sudah tampan, baik, romantis lagi. Pertama bertemu di taman, aku diberinya mawar merah. Ya tuhan,,,, inikan lambang cinta, masa ia sih,,,, dia jatuh cinta padaku?. Mungkinkah ini yang di namakan love at the first sight, alias cinta pada pandangan pertama gto,,,!.
Bunga pemberian dari pria itu membuat aku memutuskan untuk memilih satu diary koleksiku. Hmhmhm,,,, rasanya moment-moment indah sore tadi ingin segera kutuangkan dalam bait-bait puisi yang indah . satu lagi, aya sahabat terbaikku harus segera kuberi tau.
Selang dua hari aku kembali nongkrong di taman sekitar komplekku, kali ini aku di temani aya. Sore hari memang waktu yang pas untuk cuci mata, di sekelilingku banyak sekali cwo2 ganteng yang sedang nongkrong. Mungkin mereka juga sama sepertiku, sedang menunggu datangnya bidadari demi kebahagiaan hati. Tapi ups,,,, ! tidak sengaja aku melihat pria yang waktu itu memberi bunga padaku. Oh tuhan,,, sungguh sore yang indah,, tapi kali ini dia tidak sendiri, dia bersama seorang pria sedikit lebih tua darinya. Mungkin ia bersama kakaknya. Ayapun setuju bahwa dia memang pria tampan yang gagah. Aku langsung menarik aya untuk mengikuti pria itu, diam-diam aku bersama aya mengikuti langkahnya. Tak lama melihat dia berpamitan dengan kakaknya, ups,,,,! Dia menoleh kebelakang dan melihatku mengikutinya. Aku salah tingkah , pura-pura ngobrol dengan aya dan memandang taman yang indah. Tapi tiba-tiba di a menghampiriku dan,,,,
“ hai, aku reno. kamu vika kan?”
Oh,, my god dia mengenalkan namanya. Tapi, dari mana dia tau namaku?, sore ini lebih dari indah, dan benar-benar menyenangkan. Dia meminta no hp ku, dan mengajakku duduk dan ngobrol di taman.
Sesampainya di rumah, tak sempat ku berpamitan dengan aya, ku langsung menuju kekamar menghampiri diary kesayanganku. Aku tidak boleh melewatkan momen tadi sore, karena itu semua kejadian di taman tadi, kurekam dalam sebuah tulisan di atas diary ini.
Hampir setiap hari reno menelpon ku, senang rasanya punya teman dekat seperti dia. Ramah, sopan, penyayang dan ternyata dia seorang atlet basket loh. Oh my god, he is so perfect!. Tuhan,,,, apa dia pangeran pemberianmu?. Aku harap begitu.
Dan ini adalah saat terindah dalam hidupku, reno menyatakan cintanya padaku. Ragaku seolah melayang , terbang ke atas awan di iringi sayap-sayap putih pemberian dari tuhan. Malam yang gelap dan sunyi seolah berubah memjadi pagi yang cerah di hiasi embun yang sejuk dan hijau daun yang segar. Aku tak bisa menahan rasa senangku. Reno benar-benar pria yang menyenangkan, ia romantis sekali. Untuk kedua kalinya dia memberikan bunga mawar padaku. Kali ini tentu saja sebagai lambang cinta dari seorang kekasih. Aku sungguh tak menyangka, pria sesempurna dia mau memilihku sebagai kekasihnya.
Satu hari berganti seminggu, seminggu kulalui hingga satu bulan. Tak terasa sudah satu bulan aku menjadi kekasih reno. isi diary ku pun penuh dengan cerita tentang aku dan reno , dari pertama PDKT sampe menjadi kekasih. Reno tidak pernah menyia-nyiakan aku , apalagi menghianatiku. Mudah-mudahan saja selamanya ia seperti itu. Yang paling membuatku senang , di pernah memberiku surprise kado dua boneka sapi. Wah,,, senangnya, walaupun dia tidak memberi makna maksud hadiah tersebut, tapi aku mengerti dua boneka sapi itu seperti sepasang kekasih layaknya aku dan reno.
Tepat jam empat sore di taman, suasana taman masih terasa damai, hembusan angin sore menyejukkan fikiranku. Hijau rumput dan dedaunanpun membuat mataku kembali segar. Sekeliling orang di sekitatarku membuatku sedikit pusing. Mungkin karena aku sendiri tidak ada teman ngobrol. Sudah seminggu ini reno tidak menemuiku, katanya sih,,, sedang sibuk latihan basket untuk pertandingn minggu depan. Sedangkan aya, sudah dua hari ini di rumah sakit menemani neneknya yang sedang sakit. Tapi tak apalah , mungkin hari ini aku memang harus sendiri, mungkin minggu depan aku sudah bisa bertemu lagi dengan reno. dan lusa pun aya sudah bisa menemaniku kembali. Lama-lama sendiri di taman menbuatku jenuh. Mataharipun sudah mulai tenggelam, sepertinya aku sudah harus pulang. Belum jauh melangkah dari taman, aku melihat pemandangan yang tidak mengenakan. Aku reflek mengelus dada dan sedikit menghela nafas,,, dasar Manusia tidak tahu etika dan tidak punya moral! Ciuman ko di taman , tidak ada tempat lain apa. Sedikit menggangu memang, karena yang kulihat itu dua pria yang sedang bermesraan. Ini pertama kalinya nya aku melihat homo sedang pacaran. Tapi tunggu sebentar, sepertinya aku mengenal gelagat pria itu, tapi aku tidak mau berburuk sangka, karena aku hanya melihat dia dari belakang. Penasaran, aku coba mendekati pria itu dan melihatnya di balik pohon. Oh,,, tuhan,,,, ternyata pria itu reno, dan pria yang selama ini aku anggap kakanya , ternyata dia pasangan homo reno. menjijikan!! Aku tak kuasa menahan amarah, aku labrak dia dan ku tampar pipinya. Sungguh sore yang menjijikan. Kenapa pria yang selama ini ku anggap sempurna ternyata dia seorang homo? Berani-beraninya dia membohongiku dan bersikap manis padaku.
Tidak penting rasanya berlama-lama di taman dan melihat kedua pria menjijikan itu. Aku langsung pulang ke rumah, menuju kamarku menghampiri diaryku. Aku tak kuasa menahan tangis, harusnya air mata ini tak jatuh untuknya. sepertinya aku harus berlapang dada menerima semua ini. Sepuluh lembar halaman diary terakhirku, ku isi dengan kisah-kisah menyakitkan , tanda berakhir pula kisah cintaku dengan reno si homo. Selesei sudah kisah cintaku yang ku anggap sempurna ini. Ya, sempurna karena mendapat pria homo. Lembar terakhir diary sudah terisi, jari-jarikupun tak kuat lagi menulis, mata bulatku ini berubah menjadi bengkak dan sipit. Aku menutup diaryku, belum sempat aku menutup mata, oh my god,,,, pantas saja aku mendapatkan pria homo, ternyata cover diaryku bergambar dua sapi jantan sedang berciuman!!!!!! Dan boneka itu, tanpa aku sadar ternyata boneka itupun dua boneka sapai jantan!!!! Dan bukan makna antara hubungan aku dan reno,,,,!!!
Oh my god!!!!! Aem compius!!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar