Jumat, 17 Desember 2010

APLIKASI ILMU RETORIKA PADA RADIO

Radio merupakan media auditif dimana audiance nya hanya bisa mendapatkan informasi melalui mendengar. Ciri-ciri radio seperti dalam buku pengantar komunikasi massa bahwa komunikan dalam radio ini juga bersifat heterogen, artinya beragam. Jadi siapun bisa mendengarkan radio, mau dia orang tua, anak kecil, ibu-ibu ,dll.
Radio sebagai media auditif, tentu saja ada komunikator yang menyampaikan pesan. yaitu seorang penyiar, atau dalam bahasa inggris biasa kita kenal sebagai announcer . seorang penyiar harus akrab dengan pendengarnya. Karena salah satu penarik pendengar terhadap radio adalah penyiar. Untuk itu, seorang penyiar harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut: (1) intelektual tinggi, (2)kepribadian kuat,(3)berwibawa, (4) memiliki pengetahuan dan keterampilan jurnalistik, (5) kejelasan dan kejernihan suara agar informasi jelas, (6) peduli terhadap pendengar, (7) bersiap menghadapi keadaan darurat.


Selain kualifikasi di atas, seorang penyiar juga harus menguasai ilmu retorika. Apa itu retorika? Retorika adalah gaya/seni dalam berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami (Talenta) dan keterampilan teknis. Menurut Aristoteles retorika adalah statisfying audience, seni berbicara memuaskan audience. Maka sinilah seorang penyiar harus bisa memuaskan audience. Artinya kepuasan audience adalah ketika seorang penyiar bisa memberikan kehangatan, keramahan, dan juga informasi yang dibutuhkan oleh audience . sedangkan menurut Marcus Tulius Cicero, Retorika adalah alat untuk menghibur publik. Berkaitan dengan pengertian retorika menurut Aristoteles, kepuasan audience juga ketika mereka merasa terhibur.
Selain itu, dalam Retorika modern yang merupakan gabungan yang serasi antara pengetahuan, fikiran , kesenian dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata – kata yang tepat, benar dan mengesankan . ini berarti seorang penyiar harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif . jelas supaya mudah dimengerti; singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran ; dan efektif karena apa gunanya berbicara kalau tidak membawa efek ? dalam konteks ini sebuah pepatah cina mengatakan ,”orang yang menembak banyak, belum tentu seorang penembak yang baik. Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara.”


Maka disinilah ilmu retorika diterapkan, dimana ketika seorang penyiar sedang melakukan siaran, ia harus bisa memuaskan audience dengan cara menghibur, memberikan informasi, pendidikan dan efektif dalam penyampaian pesan. Dalam proses siaran, penyiar juga harus pintar membaca suasana, dimana ketika pembicaraan sudah mulai membosankan, ia harus pandai mencari topik lain yang bisa mencairkan suasana. Untuk itu, seorang penyiar harus mempunyai seni berbicara yang tinggi agar bisa memuaskan pendengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar